Monday 22 June 2015

Makalah Budidaya Buah Naga

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
            Buah naga atau dragon fruit merupakan salah satu jenis tanaman buah yang memiliki daya tarik tersendiri. Buahnya sangat tepat disajikan dalam setiap acara sarapan maupun di sela-sela waktu. Rasa khas buah naga ini merupakan kombinasi antara rasa manis, asam, dan sedikit gurih menyegarkan. Selain itu, buahnya pun mengandung zat-zat berkhasiat sebagai obat. Oleh karena itu, bila tanaman ini dikembangkan lebih lanjut, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa buah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi suatu industri bahan pewarna alami.
            Buah naga semakin marak di beberapa kota besar di Indonesia. Jumlah permintaan untuk pasar lokal belum mampu dipenuhi oleh produksi di dalam negeri. Akibatnya, di beberapa supermarket di kota-kota besar dibanjiri buah naga dari mancanegara. Padahal, kondisi iklim Indonesia sangat mendukung pengembangan tanaman ini.
            Kendala utama dalam pengembangan tanaman buah naga di Indonesia adalah kurangnya informasi pembudidayaannya. Oleh karena itu, dalam makalah ini dijelaskan secara terperinci mengenai budi daya buah naga mulai dari pembudidayaan di kebun sampai pembudidayaan di pot dan di halaman.

1.2.       Rumusan Masalah
1.        Apa saja jenis buah naga ?
2.        Bagaimana teknik pembudidayaan buah naga ?
3.        Apa manfaat pembudidayaan buah naga ?

1.3.       Tujuan
1.        Menginformasikan asal usul dan jenis buah naga.
2.        Menginformasikan teknik pembudidayaan buah naga.
3.        Menginformasikan manfaat pembudidayaan buah naga.

1.4.       Manfaat
1.        Dari hasil membuat karya ilmiah dapat di jadikan sebagai bahan referensi.
2.        Dapat menanbah hasil penelitian dan wawasan tentang budidaya.    

1.5.       Metode
1.      Membaca   
Metode membaca adalah, penulis membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan buah naga Penulis membaca di buku dan dari situs internet. Agar penulis dapat mengumpulkan data yang akurat.
2.      Pengelompokaan data.
Metode pengelompokkan data adalah penulis mengelompokkan data-data yang di dapat dari bebrbagai situs.


















BAB II
ASAL USUL DAN JENIS BUAH NAGA

2.1.       Sejarah Singkat Buah Naga
Buah naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkat. Biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar. Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asli daratan Asia, tetapi merupakan tanaman asal Meksiko dan Amerika Selatan bagian utara ( Columbia ).
Pada awalnya, buah naga ini dibawa ke kawasan Indocina ( Vietnam ) oleh seorang warga negara Prancis sekitar tahun 1870 dari Guyama, Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik, bunganya yang cantik, dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa, Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan.
Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia dan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah Naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.
Buah ini banyak dilirik oleh masyarakat di Indonesia. Pada tahun 2001, buah ini hanya bisa ditemui di Cina, Israel, Australia, Thailand, dan Vietnam, tetapi sekarang sudah mulai merambah ke pasaran Indonesia. Saat itu, Thailand dan Vietnam merupakan pemasok buah terbesar di dunia, tetapi permintaan tersebut baru dapat dipenuhinya kurang dari 50 % dari kebutuhan pasar.

2.2.       Klasifikasi Buah Naga
Menurut Tim Karya Tani Mandiri ( 2010 ), buah naga termasuk ke dalam kelompok tanaman kaktus atau famili Cactaceae dan subfamili Hylocereanea. Dalam subfamili ini terdapat beberapa genus, sedangkan buah naga termasuk dalam genus Hylocereus. Genus ini pun terdiri atas sekitar enam belas spesies. Dua di antaranya memiliki buah yang komersial, yaitu Hylocereus undatus ( berdaging putih ) dan Hylocereus costaricensis ( daging merah ). Adapun klasifikasi buah naga tersebut sebagai berikut
Divisi     : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
Subdivisi            : Angiospemae ( berbiji tertutup )
Kelas      : Dicotyledonae ( berkeping dua )
Ordo      : Cactales
Famili     : Cactaceae
Subfamili           : Hylodereanea           
Genus     : Hylocereus
Spesies   : - Hylocereus undatus ( daging putih )
-   Hylocereus polyrhizus ( daging merah )
-   Hylocereus costaricensis ( daging merah super )
-   Selenicereus megalanthus ( kulit kuning, tanpa sisik )

2.3.       Jenis Buah Naga
Menurut Daniel Kristanto ( 2009 ), hingga kini ada empat jenis tanaman buah naga yang diusahakan dan memiliki prospek baik. Keempat jenis tersebut sebagai berikut.
1.        Hylocereus undatus
Hylocereus undatus yang lebih popular dengan sebutan white pitaya adalah buah naga yang kulitnya berwarna merah dan daging berwarna putih. Warna merah buah ini sangat kontras dengan warna danging buah. Pada kulit buah terdapat sisik atau jumbai berwarana hijau. Di dalam buah terdaoat banyak biji berwarna hitam. Berat buah rata-rata 400-500 g, bahkan ada yang dapat mencapai 650 g. Rasa buanhya masam bercampur manis. Dibanding jenis lainya, kadar kemanisannya tergolong rendah, sekitar 10-13 briks. Batang tanamanya berwarna hijua tua. Daerah tumbuh yang ideal pada ketinggian kurang dari 400 m dpl. Bila penanamannya dilakukan pada ketinggian diatas 400 m dpl, produktivitasnya cenderung turun higga sekitar 25% karena akan lebuh banyak bermunculan tunas dibanding bunga. Tanaman ini lebih banyak dikembangkan di negara-negara produsen utama buah naga dibanding jenis lainnya karena buahnya cenderung lebih banyak diekspor.

2.        Hylocereus polyrhizus
Hylocereus polyrhizus yang lebih banyak dikembangkan di Cina dan Australia ini memiliki buah dengan kulit berwarna merah dan daging berwarna merah keunguan. Kulitnya terdapat sisik atau jumbai hijau. Rasa buah lebih manis dibanding Hylocereus undatus, kadar kemanisan mencapai 13-15 briks. Tanamannya lebih kekar dibanding Hylocereus undatus. Duri pada batang dan cabang berjarak lebih rapat. Tanaman ini tergolong jenis yang sangat rajin berbunga, bahkan cenderung berbunga sepanjang tahun. Sayangnya tingkat keberhasilan bunga menjadi buah sangat kecil, hanya mencapai 50 % sehingga produktivitas buahnya tergolong rendah. Bahkan jenis ini termasuk jenis tanaman yang buahnya hanya berukuran kecil. Rata-rata berat buahnya hanya sekitar 400 g. Lokasi penanaman yang ideal pada ketinggian rendah sampai sedang.

3.        Hylocereus costaricensis
Buah Hylocereus costaricensis sepintas memang mirip buah Hylocereus polyrhizus. Namun, warna daging buahnya lebih merah. Itulah sebabnya tanaman ini disebut buah naga berdaging super merah. Batangnya bersosok lebih besar dibanding Hylocereus polyrhizus. Batang dan cabangnya akan berwarna loreng saat berumur tua. Berat buahnya sekitar 400-500 g. Rasanya manis dengan kadar kemanisan mencapai 13-15 briks. Tanamannya sangat menyukai daerah yang panas dengan ketinggian rendah sampai sedang.

4.        Selenicereus megalanthus
Selenicereus megalanthus berpenampilan berbeda dibanding jenis anggota genus Hylocereus. Kulit buahnya berwarna kuning tanpa sisik sehingga cenderung lebih halus. Walaupun tanpa sisik, kulit buahnya masih menampilkan tonjolan-tonjolan. Rasa buahnya jauh lebih manis dibanding buah naga lainnya karena memiliki kadar kemanisan mencapai 15-18 briks. Sayangnya, buah yang dijuluki yellow pitaya ini kurang popular dibanding jenis lainnya. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh bobot buahnya yang tergolong kecil, hanya sekitar 80-100 g/buah. Tanamannya tidak seperti Hylocereus karena tampil lebih mungil dengan warna hijau terang. Pertumbuhan tanaman ini akan optimal bila ditanam di daerah dingin dengan ketinggian tempat lebih dari 800 m dpl.

2.4.       Budi Daya Buah Naga di Kebun
Pembudidayaan buah naga untuk tujuan bisnis dilakukan di kebun. Namun, sebelum kegiatan pembudidayaan ini dilakukan, perlu persiapan yang matang agar diperoleh hasil yang maksimal. Bahkan setelah bibit ditanam, tindakan perawatan pun harus dilakukan seefektif mungkin. Menurut Sinarta Hardjadinata (2010), langkah-langkah pembudidayaan buah naga tersebut sebagai berikut.

2.4.1.      Pengolahan Tanah
   Agar tanaman buah naga dapat tumbuh dengan baik, tanah harus diolah terlebih dahulu. Tanaman buah naga akan tumbuh baik di tanah yang gembur. Ini disebabkan perakaran tanaman ini tumbuh merayap di permukaan tanah. Bila tanahnya terlalu keras atau liat, akar tidak dapat berpegangan erat pada tanah.
   Pengolahan tanah untuk buah naga tidak terlalu sulit. Namun, sebelum digemburkan terlebih dahulu tanahnya dibersihkan dari gulma dan rerumputan. Hal ini sangat dianjurkan untuk menghindari serangan hama dan penyakit. Setelah bersih, tanah digemburkan dengan cara dicangkul sedalam satu cangkulan, kemudian dibolak-balik. Tanah yang sudah digemburkan selanjutnya dibuat lubang-lubang tanam.


2.4.2.      Sistem Pengairan
Untuk sistem pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, sistem cara tanamnya, dan pengadaan sumber air yang ada di sekitar lahan. Bisa mengguanakan cara pengairan tradisional yaitu sistem leb dengan menggunakan parit sedalam 20 cm yang dibuat di sekitar barisan tanaman atau juga dapat menggunakan sistem pengairan pipa yang dibuat sedemikian rupa untuk mengalirkan air pada seluruh tanaman.

2.4.3.      Penanaman
Setelah tanah diolah dan digemburkan, batang stek atau bibit buah naga yang sudah disiapkan dapat segera ditanam. Ada dua sistem penanaman buah naga, yaitu sistem tunggal dan sistem kelompok.
Penanaman buah naga sistem tunggal dilakukan dengan menggunakan satu tiang panjatan. Pada tiang panjatan tersebut ditanam tiga atau empat bibit buah naga. Pembuatan lubang tanah disesuaikan dengan ukuran panjang bibit. Bibit yang ditanam harus merapat pada tiang panjatan sedalam 5-7 cm. Setelah ditanam, bibit diikat kuat pada tiang panjatan menggunakan tali raffia atau mengguanakan kawat supaya bibit tidak roboh.
Penanaman buah naga sistem kelompok dilakukan dengan menggunakan dua atau lebih tiang panjatan. Tiang panjatan ini dibuat mirip dengan tiang untuk menjemur pakaian dengan panjang 4 m yang dapat menampung 20-26 tanaman buah naga. Jarak tanam antarbaris 30 cm dan antar tanaman dalam baris juga 30 cm. Bibit dirapatkan dan diikat pada tiang panjatan seperti penanaman buah naga sistem tunggal.

2.5.       Budi Daya Buah Naga di Pot
Buah naga yang ditanam di pot dapat digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah halaman rumah sekaligus dapat dinikmati buahnya. Kelebihan penanaman buah naga di pot adalah bisa dipindahkan dan diatur letak tanamannya sesuai keinginan. Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010), langkah-langkah pembudidayaan buah naga di pot adalah sebagai berikut.

2.5.1.      Penyediaan Pot
Pot yang digunakan dapat terbuat dari bahan semen, plastik, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Namun, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastis dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40 cm.

2.5.2.      Penyediaan Tiang Panjatan
Tiang panjatan yang digunakan terbuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti setir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.

2.5.3.      Penyediaan Media Tanam
Bahan-bahan media tanam yang digunakan adalah pasir, tanah, pupuk kandang, dan kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 3 : 1. Dapat juga ditambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.


2.5.4.      Penanaman Bibit
Bibit yang dipilih adalah bibit yang besar dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Ukuran bibit minimal 30 cm. Bibit ditanam di sekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm. Setelah ditanam, media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan di tempat terbuka yang tidak ternaungi sehingga terkena sinar matahari yang full.

2.6.       Manfaat Pembudidayaan Buah Naga
Tanaman buah naga yang awalnya dikenal sebagai tanaman hias ini sudah cukup lama dikenal masyarakat Taiwan, Vietnam, maupun Thailand. Terlebih saat diketahui bahwa buahnya dapat dimakan, semakin banyak yang mengenalnya. Buahnya terasa enak. Bagi masyarakat di daerah tersebut, usaha budi daya tanaman buah naga terus dilakukan karena sangat bermanfaat. Manfaat tersebut antara lain:

2.6.1.      Manfaat dalam Bidang Ekonomi
Buah naga yang dibudidayakan memiliki prospek usaha yang sangat menjanjikan. Terbukti dengan adanya jumlah permintaan yang tinggi di berbagai daerah. Tingginya permintaan buah naga ini disebabkan oleh promosi yang menyebutnya sebagai buah meja ( sangat menarik dan menggiurkan bila disajikan di meja makan ), berkhasiat mujarab untuk berbagai penyakit, dan bermanfaat sebagai bahan baku di bidang industri pengolahan makanan, minuman, kosmetik, dan produk kesehatan. Oleh karena itu , budi daya buah naga dalam skala luas dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

2.6.2.      Manfaat dalam Bidang Kesehatan
Buah naga yang dibudidayakan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi karena dalam buah naga banyak terdapat protein, serat, karoten, kalsium, zat besi, vitamin B1, B2, B3, dan C. Khasiat buah naga antara lain: menyeimbangkan kadar gula darah, membersihkan darah, menguatkan ginjal, menyehatkan liver, merawat kecantikan, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, mengurangi keluhan panas dalam dan sariawan, menstabilkan tekanan darah, mengurangi keluhan keputihan, mengurangi kolesterol dan mencegah kanker usus serta mencegah sembelit dan memperlancar feses.

























BAB III
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
1.        Buah naga berasal dari Amerika, namun tanaman ini lebih dikenal sebagai tanaman dari Asia karena dikembangkan secara besar-besaran di Asia seperti Vietnam dan Thailand.
2.        Buah naga memiliki empat jenis yaitu Hylocereus undatus, Hylocereus polyrhizus, Hylocereus costaricensis, dan Selenicereus megalanthus.
3.        Budi daya buah naga dapat diakukan di kebun dan di pot.
4.        Budi daya buah naga bermanfaat dalam bidang ekonomi dan kesehatan.

3.2.       Saran
Disarankan kepada pembaca agar langkah-langkah pembudidayaan dilakukan secara bertahap agar dapat didapatkan hasil yang baik, dan juga bisa diterapkan di bukan hanya disekolah ataupun penelitian, tetapi dalam kehidupan bermasyarakat














DAFTAR PUSTAKA

Hardjadinata S. 2010. Budi Daya Buah Naga Super Red Secara Organik. Jakarta :  Penebar Swadaya.

Kristanto D. 2009. Buah Naga, Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta : Penebar Swadaya.

[ Tim Karya Tani Mandiri ]. 2010. Pedoman Bertanam Buah Naga. Bandung : Nuansa Aulia.



















LAMPIRAN
Description: C:\Documents and Settings\Server\My Documents\KARAOKE\images (17).jpg





Description: C:\Documents and Settings\Server\My Documents\KARAOKE\langkah-bisnis-dot-com-proses-tanam-buah-naga.jpg
Description: C:\Documents and Settings\Server\My Documents\KARAOKE\budidaya buah naga di pot.jpg















1 comments:

  1. If you're trying to lose pounds then you absolutely have to try this totally brand new custom keto meal plan.

    To produce this service, licensed nutritionists, personal trainers, and top chefs united to provide keto meal plans that are useful, suitable, cost-efficient, and fun.

    From their launch in early 2019, hundreds of clients have already completely transformed their figure and well-being with the benefits a proper keto meal plan can provide.

    Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones offered by the keto meal plan.

    ReplyDelete