Tuesday 16 June 2015

KARYA TULIS PENGARUH PROSES PENGAMPELASAN TERHADAP KESEHATAN PENGRAJIN UKIRAN KAYU

PENGARUH PROSES PENGAMPELASAN TERHADAP KESEHATAN
PENGRAJIN UKIRAN KAYU

KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir sekolah

Oleh:
Deti Nurmalasari
9980562962
XI IPA 1
 










PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DARMARAJA
SUMEDANG
2015

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PROSES PENGAMPELASAN TERHADAP KESEHATAN
PENGRAJIN UKIRAN KAYU

Hari                 :
Tanggal           :

Disetujui dan disahkan:
Pembimbing




Aryani Purbasari, S.Pd., M.M.Pd.
NIP.19860711 200902 2 001
Wali Kelas




Jajang Kurniawan, M.Pd
NIP. 19740323 200902 1 001


Mengetahui:
Kepala Sekolah:




Drs.H.Wowo Kartiwa, M.M
NIP. 19590710 198603 1 012

HALAMAN PENYERAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama               : Deti Nurmalasari
NIS                 : 9980562962
Kelas               : XI IPA 1
Dengan ini penulis menyerahkan laporan hasil karya tulis berjudul “Pengaruh Pengampelasan terhadap Kesehatan Pengrajin Ukiran Kayu” yang telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 Desember 2014 di Jepara Jawa Tengah.
            Demikian pernyataan ini saya sampaikan dan atas perhatian Bapak/Ibu Guru saya Ucapkan Terimakasih.



Penerima


Aryani Purbasari, S.Pd., M.M.Pd.
NIP.19860711 200902 2 001
Darmaraja, Februari 2015
Penulis


Deti Nurmalasari
NIP. 99805620962





KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena penlis  menyadari bahwa berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pengaruh Proses Pengamplasan Terhadap Kesehatan Pengrajin Ukiran Kayu”.
Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan mengikuti ujian akhir  sekolah dan ujian nasional. Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1.      Bapak Drs. H. Wowo kartiwa, M.M sebagai Kepala Sekolah SMAN Darmaraja.
2.      Bapak Jajang Kurniawan, M.Pd sebagai Wali kelas XI IPA 1.
3.      Ibu Aryani Purbasari, S.Pd sebagai guru pembimbing yang telah membimbing dan bersedia meluangkan waktunya.
4.      Pihak – pihak yang tidak disebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah swt. Dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga karya tulis ini juga berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca termasuk penulis. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak mendapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Darmaraja, Februari 2015

Penulis
i
 

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENYERAHAN
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3  Pembatasan Masalah....................................................................... 2
1.4  Tujuan Penelitian............................................................................ 2
1.5  Waktu dan Tempat Penelitian........................................................ 2
1.6  Metode dan teknik penelitian……………………………………..3
1.7  Sistematika Penulisan..................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Pengaruh........................................................................... 5
2.2 Definisi Proses................................................................................ 5
2.3 Pengertia Pengamplasan................................................................. 6
2.4 Definisi Kesehatan.......................................................................... 6
2.5 Definisi Pengrajin........................................................................... 6
2.6 Definisi Ukiran............................................................................... 6
2.7 Definisi Kayu.................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
             3.1 Proses pengamplasan pada ukiran kayu ………………………….7      
3.2  Pengaruh proses pengamplasan terhadap
 kesehatan pengrajin ukiran………………………………………..7
BAB IV PENUTUP
4.1  Kesimpulan………………………………………………………...9
4.2  Saran……………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………10
LAMPIRAN
ii
RIWAYAT HIDUP



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Mengukir dengan bahan kayu sudah banyak dilakukan para seniman ukir sejak berpuluh – puluh atau bahkan beratusan tahun yang lalu. Beberapa orang melakukannya untuk hobi dan kesenangan ada juga karena tuntutan pekerjaan untuk mencari nafkah.
Ukiran adalah kerajinan utama yang berasal dari kota jepara. Kayu yang bisa diukir kebanyakan berasal dari kayu jati,mahoni, damar, sengon dan lain-lain. Di Jepara banyak dijumpai para pengrajin ukiran, mulai dari bentuk patung, motif daun, ukuran relief dan lain-lain. Berbicara mengenai ukiran, yang pertama kali terlintas dipikiran kita pasti ukiran Jepara. Tidak heran memang, sebab di Jepara merupakan salah satu kawasan industry penghasil mebel ukir terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, produk ukiran jepara telah dipasarkan secara luas ke banyak daerah, baik dalam negeri maupun ke luar negeri. Hamper di seluruh wilayah Indonesia terdapat produk ukiran yang berasal dari jepara, baik berupa mebel, kaligrafi, reilief atau pun jenis produk ukiran lainnya. Bahkan ada sebagian orang uyang mengatakan bahwa kiblatnya ukiran kayu di Indonesia adalah jepara. Meskipun di daerah dan tempat lain tentunya terdapat juga kawasan industry mebel ukir serupa tapi perkembangannya tidak semaju di Jepara.
Adapun teknik-teknik dalam pembuatan ukiran kayu Jepara antara lain teknik pemotongan, penggergajian, pengerutan serta pengamplasan. Keseluruh aspek pekerjaan tersebut berpotensi terhadap debu dan berdampak terhadap gangguan saluran pernafasan.
Berdasarkan pemaparan diatas. Penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang proses pengamplasan serta pengaruhnya terhadap kesehatan yang akan dituangkan kedala karya tulis berhudul “Pengaruh Proses Pengamplasan Terhadap Kesehatan Pengrajin Ukiran”.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan tadi, penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan diantaranya :
1.      Bagaimana proses pengamplasan itu?
2.      Apa pengaruh proses pengamplasan terhadap kesehatan pengrajin ukiran?

1.3  Pembatasan Masalah
Permasalahan yang penulis teliti dan paparkan yang nantinya bisa terarah dengan tujuan yang hendaknya dicapai serta menghindari terlampau luasnya permasalahan, maka penelitian dan pemaparan ini akan dibatasi dengan hal-hal yang bersifat pengetahuan seputar proses pengamplasan ukiran kayu.

1.4  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penyusunan karya tulis ini diantaranya sebagai berikut :
1.4.1        Untuk mengetahui teknik proses pengamplasan pada ukira kayu.
1.4.2        Untuk mengetahui pengaruh proses pengamplasan terhadap kesehatan pengrajin ukiran.

1.5  Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan penelitian yaitu kota Jepara, adapun waktu penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu pada
Hari       : Rabu
Tanggal : 10 Desember 2014
Pukul     : 08.00 sd selesai


1.6  Metode dan Teknik Penelitian
            Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan metode deskrisif, karena data yang disajikan ada dan benar-benar terjadi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1.      Observatif, yaitu penulis terjun langsung melakukan pengamatan dan penelitian terhadap objek yang di teliti yaitu ukiran kayu Jepara.
2.      Interview, yaitu dengan mengadakan wawancara dengan pihak-pihak terkait.
3.      Library research (Study literatur), yaitu pengumpulan data dari buku-buku, naskah, dokumen, serta catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti baik yang ada diperpustakaan atau internet.

1.7  Sistematika Penulisan

i.             Halaman Judul
ii.           Lembar Pengesahan
iii.         Lembar Penyerahan
iv.         Kata Pengantar
v.           Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Pembatasan Masalah
1.4  Tujuan Penelitian
1.5  Waktu dan Tempat Penelitian
1.6  Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1  Definisi Pengaruh
2.2  Definisi Proses
2.3  Pengertia Pengamplasan
2.4  Definisi Kesehatan
2.5  Definisi Pengrajin
2.6  Definisi Ukiran
2.7  Definisi Kayu
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
3.1  Proses pengamplasan pada ukiran kayu
3.2  Pengaruh proses pengamplasan terhadap kesehatan pengrajin ukiran.
BAB IV PENUTUP
1.1  Kesimpulan
1.2  Saran
vi.         Daftar Pustaka
vii.       Lampiran
viii.     Riwayat Hidup
















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa yang ada di sekitarnya :
Definisi Pengaruh menurut para ahli :
1.      Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal didalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, kompeten dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
2.      John Miller
Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia.
3.      Betram Johanes Okto Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
4.      Albert R. Robrt dan Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh seseorang ketika mereka tidak memilik kewenangan untuk mengambil keputusan.

2.2 Definisi Proses
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses merupakan suatu runtutan perubahan atau peristiwa dalam perkembangan sesuatu.
Secara umum proses diartikan sebagai sebuah urutan pelaksanaan atau peristiwa yang terjadi secara alami atau direkayasa.
Text Box: 5
 


2.3 Pengertian Pengamplasan
Pengamplasan yaitu teknik menghaluskan permukaan suatu benda dengan menggunakan kertas amplas.
2.4  Definisi Kesehatan

1.      Wikipedia
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2.      Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial kesejahteraan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.
3.      Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Kesehatan adalah ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dimiliki karena karunia dari Allah dan wajib untuk disyukuri, dipelihara dan dikembangkan dengan baik.

2.5  Definisi Pengrajin
Pengrajin ialah orang yang pekerjaannya membuat barang-barang atau orang yang mempunyai keterampilan berkaitan dengan kerajinan tertentu.

2.6  Definisi Ukiran
Ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imaji tertentu.
2.7  Definisi kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta tranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (Pengayuan).

BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

3.1  Proses Pengamplasan Pada Ukiran Kayu
Amplas berfungsi untuk mengikis atau menghaluskan permukaan suatu benda. Begitu juga pada ukiran kayu, setelah proses pengerutan selanjutnya yaitu dengan cara menggosokan kertas amplas pada ukiran kayu. Halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukan oleh angka yang tercantum di balik kertas amplas tersebut. Semakin besar angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasir amplas tersebut.
Terdapat berbagai macam amplas berdasarkan material, bentuk, serta kekasarannya. Amplas merupakan salah satu jenis material abrasif yang dibuat dengan proses perletakan (coated abrasive). Amplas terdiri atas dua bagian yang disatukan, yaitu backing yang digunakan pada amplas merupakan bahan fleksibel, terbuat dari kertas tahan air, kain dan synthetic fiberglass. Amplas yang menggunaka material backing dari bahan kertas tidak tahan air sehingga hanya dapat digunakan pada pekerjaan pengamplasan kering (dry-sanding). Material abrasif amplas terdapat dua jenis material. Abrasif  yang umum digunaka pada pekerjaan dan penyelesaian bodi otomotif. Partikel abrasif  terbuat dari silicon carbide, terpecah-pecah menjadi butiran kecil pada saat pengamplasan dan secara konstan memunculkan tepian baru yang tajam. Partikel-partikel ini sangant sesuai untuk mengamplas (sanding) cat yang relatif lunak.

3.2  Pengaruh Proses Pengamplasan Terhadap Pengrajin Ukiran Kayu
Text Box: 7Kemajuan dalam bidang industri di Indonesia memberikan dampak positif yaitu terbentuknya lapangan kerja, membaiknya sarana transportasi dan komunikasi serta meningkatnya taraf sosial ekonomi masyarakat. Suatu kenyataan yang perlu disadari bahwa perkembangan kegiatan industri secara umum juga merupakan sektor yang sangat potensial sebagai sumber pencemaran yang berdampak bagi kesehatan dan lingkungan, misalnya pada proses pembuatan ukiran kayu Jepara yaitu pada proses pengamplasan yang menimbulkan kontaminasi di udara tempat kerja ukiran kayu terutama bagi pengrajin ukiran kayu debu kayu yang dihasilkan dari proses pengamplasan akan mencemari tempat pembuatan ukiran erta lingkungan di sekitarnya.
Debu sebagai komponen dari factor lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja. 35% penyakit pekerja pertukangan kayu di pengaruhi oleh debu seperti sesak nafas, iritasi mata dan kulit. Debu kayu merupakan salah satu bahaya potensial terhadap kesehatan pekerja. Apabila terhirup dapat masuk ke saluran pernapasan dan akan terjadi penimbunan debu dalam paru-paru dan jika kontak langsung dengan kulit akan timbul gatal seperti alergi atau penyakit kulit lainnya yang dikenal dengan  dermatosis.













BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
4.1.1        Proses pengamplasan pada ukiran yaitu dengan cara menggosokan kertas amplas yang bertujuab untuk menghaluskan ermukaan ukiran kayu.
4.1.2        Proses pengamplasan ukiran kayu dapat menimbulkan pencemaran udara di lingkungan sekitarnya serta berdampak buruk terhadap saluran pernafasan terutama bagi pengrajin ukiran kayu.

4.2  Saran
4.2.1        Pada saat proses mengamplaskan sebaiknya pengrajin ukiran menggunakan masker untuk menhindari debu agar tidak masuk pada saluran pernafasan.
4.2.2        Mari bersama-sama menjaga kesehatan baik kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.









Text Box: 9
 


Daftar Riwayat hidup

Nama                            : Deti Nurmalasari
Kelas                             : XI IPA 1
Alamat                          : Dsn. Jatisari Ds. Jatibungur RT 01/RW 01
                                        Kec. Darmaraja
Tempat, Tanggal Lahir  : Sumedang, 11 Juli 1998
Sekolah                         : SMAN Darmaraja














DAFTAR PUSTAKA






















LAMPIRAN 

0 comments:

Post a Comment